Rabu, 09 November 2011

belajar matematika vs shalat

Berapa lama kita belajar shalat? Sampai sejauh mana kita belajar shalat? Apakah ilmu shalat kita sudah memadai? Coba kita jawab dulu ketiga pertanyaan ini sebelum melanjutkan membaca…. Inilah pertanyaan primer untuk setiap yang mengaku dirinya muslim. Iya, kan?

Sekarang coba kita bandingkan dengan belajar Matematika! Berapa lama kita belajar Matematika? Ya…,

kita belajar Matematika sampai matematian :-) minimal tiga belas tahun… Waktu yang amat lama bukan? Betul, karena Matematika minimal diajarkan sejak mulai masuk Play Group sampai SMA. Jika kita kuliah di jurusan Matematika, kemudian setelah lulus menjadi pengajar Matematika, maka kita belajar Matematika sepanjang hidup. Luar biasa…

Nah, jika kita rela belajar Matematika bertahun-tahun, seharusnya kita rela belajar shalat lebih dari itu. Bukankah ilmu shalat jauh
lebih penting dari Matematika?

Kalau tidak lulus Matematika, tahun depan masih ada kesempatan. Kalau tidak lulus shalat, inilah yang paling berbahaya… yang berarti gagal masuk surga, tanpa kesempatan kedua untuk kembali hidup di dunia.
“…dan barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).

Bagaimana jika shalat kita tidak diterima karena tidak pernah mau belajar shalat secara serius? Shalat dikerjakan asal-asalan, tidak mengetahui tata cara shalat yang benar berdasarkan hadits-hadits Nabi. Shalat dinomorduakan, tidak dikerjakan di awal waktu, tidak berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)… tidak mengerti betul apa maksud setiap bacaan dan gerakan shalat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar